Dalam sebuah diskusi berjudul ‘Debat 1 Capres: Diksi dan Pesan Utama Paslon Nomor Urut 1 AMIN’, Ketua Dewan Pakar Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Hamdan Zoelva, menyoroti eksistensi oposisi yang dianggapnya terhenti atau minim di bawah pemerintahan saat ini. Hamdan yakin bahwa kehidupan oposisi akan kembali bergeliat apabila Anies terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia.
Menurut Hamdan, masalah mendasar yang dihadapi saat ini adalah ketidakberjalanannya demokrasi dengan baik. Suara-suara oposisi atau yang berbeda dengan pemerintah, menurutnya, tidak memiliki saluran yang memadai. Kritiknya ini dia sampaikan usai mengikuti diskusi di Rumah Perubahan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Kamis (14/12/2023).
Dalam pandangan Hamdan, suara oposisi saat ini terkesan minim, bahkan dari kalangan anggota legislatif DPR RI. Sementara itu, banyak masalah hukum yang belum terungkap, menjadi salah satu indikator ketidakberjalannya demokrasi. Dia menyampaikan bahwa menurut Anies, mereka yang ingin mengkritik negara dianggap seperti mengkritik negara Wakanda, di mana kritik terhadap presiden dianggap sebagai ketidakberanian karena demokratisasi yang dianggap tertutup.
Hamdan memastikan bahwa jika Anies terpilih sebagai Presiden RI, suara oposisi akan diberikan kebebasan untuk menyampaikan pendapat. Anies tidak akan membatasi atau membelenggu suara-suara kritis. “Kita pastikan akan dibuka seluas-luasnya, jadi partai-partai pendukung pun pasti tidak seperti sekarang ini karena kritik itu adalah bagian dari dinamika kehidupan negara,” tegasnya.
Dia menekankan bahwa kritik merupakan bagian dari dinamika kehidupan negara, dan tanpa adanya kritik, pemerintah mungkin akan merasa selalu benar. Padahal, mungkin ada suara-suara yang berpendapat sebaliknya, namun tidak berani bersuara terbuka, terutama di parlemen atau DPR. Menurut Hamdan, ini terjadi karena pintu kebebasan dan demokrasi terasa tertutup.
Hamdan meyakinkan bahwa Anies Baswedan memiliki sikap untuk mengembalikan demokrasi ke jalurnya yang seharusnya. “Karena itu kita yakinkan itu sikap sendiri dari Pak Anies bahwa saatnya demokrasi kita kembalikan dari relnya,” tambahnya.
Pernyataan Hamdan Zoelva memberikan gambaran tentang harapan Anies Baswedan terhadap kembalinya dinamika demokrasi di Indonesia. Apabila terpilih, Anies dijanjikan akan membuka ruang sebesar-besarnya bagi suara-suara kritis, mengakhiri era ketidakberanian untuk mengkritik, dan mengembalikan demokrasi ke pangkalannya. Ini menjadi aspek penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia yang terus bertransformasi.