Baba.co.id, Pertemuan para pemimpin dunia di COP28, konferensi tahunan perubahan iklim yang diselenggarakan di Dubai, menyoroti satu angka kunci: 1,5 derajat Celsius. Angka ini merupakan batas yang telah disepakati oleh negara-negara untuk membatasi kenaikan suhu di akhir abad ini. Saat ini, dunia sudah sangat dekat dengan angka tersebut, mengalami kenaikan suhu sekitar 1,2 derajat Celsius sejak Revolusi Industri, terutama dipicu oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil. Proyeksi juga menunjukkan bahwa tahun ini kemungkinan akan menjadi tahun terpanas dalam catatan, dengan suhu di bulan September mencapai 1,8 derajat Celsius di atas rata-rata.
Ketika mengkaji dampak kenaikan suhu di atas 1,5 derajat Celsius, perlu dipahami bahwa setiap perbedaan sekecil apa pun dapat memberikan dampak yang signifikan. Debat tentang perubahan iklim dan upaya mitigasi yang perlu diambil oleh masyarakat global menjadi semakin mendesak. Deepti Singh, seorang asisten profesor di Washington State University, menggarisbawahi pentingnya tindakan saat ini untuk menciptakan masa depan yang lebih adil dan stabil.
Berikut adalah tiga dampak iklim yang semakin memburuk jika bumi mengalami kenaikan suhu di atas 1,5 derajat Celsius.
- Suhu Semakin Meningkat: Ketika ilmuwan menggunakan angka 1,5 derajat Celsius untuk mengukur perubahan iklim, perlu diingat bahwa ini adalah rata-rata suhu tahunan global. Perbedaan dalam tingkat pemanasan dapat terjadi di berbagai bagian dunia. Amerika Serikat, sebagai contoh, mengalami pemanasan dengan tingkat yang 60 persen lebih tinggi dari rata-rata global. Hal ini dapat menyebabkan efek perubahan iklim yang lebih terasa di beberapa wilayah. Perbedaan ini terkait dengan penyerapan panas tambahan dan pola cuaca regional.
- Curah Hujan Meningkat: Peningkatan suhu global tidak hanya mempengaruhi intensitas badai dan badai tropis, tetapi juga meningkatkan kekuatan hujan biasa. Deanna Hence, seorang asisten profesor di University of Illinois Urbana-Champaign, menjelaskan bahwa setiap hujan lebat memiliki potensi untuk menjadi lebih deras dari sebelumnya. Ini dapat mengakibatkan risiko banjir yang lebih tinggi, terutama di kota-kota di Midwest dan Timur Laut. Udara yang lebih hangat mampu menahan lebih banyak uap air, memicu curah hujan yang lebih intens. Perlu diperhatikan bahwa sebagian besar infrastruktur perkotaan saat ini tidak dirancang untuk menangani hujan yang sangat deras.
- Musim Dingin yang Menghangat: Gelombang panas bukan hanya menjadi lebih panjang dan lebih kuat, tetapi juga memengaruhi musim dingin. Perubahan iklim dapat menyebabkan jumlah hari di bawah titik beku menyusut, terutama di Pegunungan Barat. Ini dapat mengganggu tumpukan salju yang penting sebagai sumber air bagi jutaan orang. Musim dingin yang lebih hangat juga berdampak pada pertanian, merusak tanaman dan meningkatkan risiko penyakit yang ditularkan melalui vektor.
Dampak-dampak ini menyoroti urgensi perlunya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim. Masyarakat, pemerintah, dan lembaga ilmiah harus bekerja sama untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengembangkan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim, dan meningkatkan kesadaran akan risiko yang terkait dengan pemanasan global. Ketidakberdayaan terhadap perubahan iklim dapat dihindari melalui tindakan kolektif yang berkelanjutan.
Selain itu, penting untuk menciptakan dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung energi terbarukan, mengurangi deforestasi, dan meningkatkan efisiensi energi. Masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya mitigasi dan adaptasi, dengan meningkatkan pemahaman mereka tentang perubahan iklim dan langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk melibatkan diri dalam solusi.
Pada akhirnya, penting untuk mengingat bahwa perlindungan terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau kelompok tertentu. Setiap individu, perusahaan, dan pemerintahan daerah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi. Dengan meningkatkan kesadaran akan dampak iklim dan mengambil tindakan positif, kita dapat berkontribusi pada pelestarian planet ini untuk generasi mendatang.