Hadapi Lonjakan Kasus COVID-19, Malaysia Menganjurkan Penggunaan Masker di Masjid dan Surau

Kuala Lumpur, 17 Desember 2023 – Malaysia kembali mengambil langkah proaktif dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19 dengan menganjurkan penggunaan masker di masjid dan surau. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama), Mohd Naim Haji Mochtar, yang menekankan pentingnya menaati protokol kesehatan di tempat-tempat ibadah.

Menyikapi situasi ini, Mohd Naim Haji Mochtar mengajak seluruh pengelola surau dan masjid untuk kembali menitikberatkan pada penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) COVID-19. Dalam pernyataannya, ia meminta agar jamaah masjid dan surau memakai masker, terutama mereka yang bergejala atau termasuk dalam kelompok berisiko tinggi, seperti lansia.

Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama) akan bekerja sama dengan Dewan Negara Islam Negara Bagian (MAIN) dan Departemen Agama Islam Negara Bagian (JAIN) dalam upaya proaktif untuk menanggulangi wabah ini di lingkungan keagamaan. Tujuannya adalah memastikan bahwa tempat-tempat yang menjadi pusat berkumpul umat Islam, seperti masjid dan surau, dapat mengimplementasikan tindakan pencegahan sejak dini.

Mengomentari langkah ini, Mohd Naim mengatakan, “Kita perlu bersatu dalam menghadapi ancaman COVID-19. Langkah-langkah preventif di tempat ibadah merupakan investasi kesehatan masyarakat kita.”

Baca juga:  Serangan Rudal Houthi di Teluk Aden: Ocean Jazz Kapal Militer AS Kembali Jadi Sasaran

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mencatat peningkatan kasus COVID-19 di negara tersebut, yang sejalan dengan tren yang umumnya terjadi pada akhir tahun. Meskipun mayoritas pasien mengalami gejala ringan dan dapat menjalani isolasi mandiri di rumah, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas.

Pada Pekan Epidemiologi ke-49 (ME 49/2023), total kasus COVID-19 yang dilaporkan mencapai 12.757 kasus. Angka ini mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan pekan sebelumnya, ME 48/2023, yang mencatat 6.796 kasus (26 November 2023 hingga 2 Desember 2023).

Melihat angka kematian akibat COVID-19 secara keseluruhan, persentasenya pada periode 25 Januari 2020 hingga 9 Desember 2023 sebesar 0,72 persen. Meskipun relatif rendah, pemerintah tetap berusaha untuk mengurangi angka ini melalui berbagai upaya penanganan.

Pada ME 49/2023, dilaporkan adanya 26 varian baru Omicron, terdiri dari 21 kasus Variant of Concern (VOC) dan lima kasus Variant of Interest (VOI). Namun, perlu dicatat bahwa hingga saat ini, belum ada varian baru yang terdeteksi di Malaysia.

Varian yang masih menular di Malaysia adalah varian Omicron dengan subvarian XBB.1.16, XBB.1.5, dan EG.5. Meskipun varian ini dikenal memiliki tingkat penularan yang tinggi, kebanyakan kasus yang muncul bersifat ringan dan tidak menyebabkan komplikasi serius.

Baca juga:  Pejuang Palestina Melancarkan Serangan Hebat Terhadap Pasukan Zionis di Jalur Gaza

Dalam menghadapi situasi ini, KKM terus memantau perkembangan varian dan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk tetap waspada. Mereka juga mengingatkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan, termasuk penggunaan masker di tempat-tempat umum, dapat menjadi langkah efektif untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan virus.

Masyarakat Malaysia diminta untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kesehatan bersama. Penerapan langkah-langkah pencegahan di masjid dan surau, sebagai tempat ibadah yang kerap menjadi pusat interaksi sosial, diharapkan dapat membantu mengurangi risiko penularan COVID-19 di komunitas.

Dengan meningkatnya jumlah kasus, penting bagi setiap individu untuk menjalankan tanggung jawabnya dalam menjaga kesehatan pribadi dan masyarakat secara keseluruhan. Selain penggunaan masker, KKM juga mengingatkan pentingnya mencuci tangan secara teratur, menjaga jarak fisik, dan menghindari kerumunan.

Langkah-langkah pencegahan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga merupakan kewajiban bersama untuk melindungi kehidupan dan kesejahteraan bersama. Dalam menghadapi pandemi ini, solidaritas dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci untuk meraih keberhasilan dalam memerangi COVID-19.

Baca juga:  Presiden Taiwan Tawarkan Bantuan untuk Gempa di Qinghai-Tibet

Terlepas dari kondisi saat ini, Malaysia optimis dapat mengatasi tantangan ini dengan bersatu padu. Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun lembaga keagamaan, menjadi modal utama untuk melawan pandemi ini. Semoga langkah-langkah yang diambil dapat membawa hasil positif dan membantu menjaga kesehatan masyarakat Malaysia.

Rekomendasi untuk Anda

Advertisement

Terkait

Terbaru