Baba.co.id, Pada tengah persiapan menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari memberikan penjelasan mengenai tahapan debat yang akan melibatkan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dalam pernyataannya, Hasyim menyebutkan bahwa debat capres akan diselenggarakan sebanyak tiga kali, sementara debat cawapres akan dilakukan dua kali.
Namun, yang menarik adalah keputusan bahwa pasangan capres-cawapres tetap akan hadir secara lengkap pada setiap sesi debat. Dengan kata lain, baik capres maupun cawapres akan berada di panggung pada setiap debat, meskipun proporsi bicara akan disesuaikan dengan tema yang diangkat.
“Kelima kali debat itu, pasangan calon semuanya hadir. Hanya saja proporsinya bicara, itu yang berbeda,” ungkap Hasyim kepada wartawan pada Jumat (1/12/2023).
Pada debat capres, capres akan mendominasi pembicaraan, sedangkan pada debat cawapres, cawapres akan lebih banyak berbicara. Hal ini bertujuan untuk memberikan proporsi yang seimbang dan menggambarkan kerja sama tim di setiap pasangan calon.
Hasyim menegaskan bahwa kehadiran lengkap pasangan capres-cawapres dalam debat memiliki tujuan strategis, yaitu menunjukkan kerja sama tim masing-masing pasangan kepada publik. Ini akan memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana sinergi dan persatuan dalam visi dan misi para calon pemimpin bangsa.
Sebelumnya, KPU telah mengumumkan tema-tema debat capres-cawapres yang akan digelar di Jakarta. Pengumuman ini dilakukan oleh Anggota KPU, Idham Holik, yang juga menjelaskan bahwa tim kampanye capres-cawapres telah diundang untuk mendengarkan penjelasan teknis dari KPU terkait pelaksanaan debat.
Debat perdana, yang akan berlangsung pada 12 Desember 2023, akan membahas tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Debat kedua, pada 22 Desember 2023, akan mengangkat isu-isu Pertahanan, Keamanan, Geo Politik, dan Hubungan Internasional.
Sementara itu, debat ketiga yang dijadwalkan pada 7 Januari 2024 akan menyoroti topik Ekonomi (kerakyatan dan digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, serta Infrastruktur.
Debat keempat, yang akan digelar pada 21 Januari 2024, akan membahas isu-isu Energi, Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat.
Terakhir, debat kelima pada 4 Februari 2024 akan menggali dalam isu-isu Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan (Post Covid Society), dan Ketenagakerjaan.
Dengan rangkaian debat yang komprehensif dan melibatkan kedua pasangan secara penuh, Pilpres 2024 diharapkan memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada pemilih mengenai visi, misi, dan komitmen calon pemimpin bangsa. Dengan begitu, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak saat memilih pemimpin untuk masa depan negara.