Politik tanah air, ketegangan semakin memanas ketika Partai Demokrat memberikan tanggapan tajam terhadap pernyataan Anies Baswedan mengenai etika Prabowo Subianto. Juru bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyampaikan bahwa sebaliknya, Anies-lah yang dinilai tidak memiliki komitmen dan etika politik.
Menanggapi kritik terhadap etikanya, Anies Baswedan menyebutkan bahwa etika dimulai dari kepala, mengakui bahwa tanpa etika di kepala, bagian bawahnya juga akan terpengaruh. Pernyataan ini muncul dalam suasana politik yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Nusron Wahid sebelumnya menyoroti tindakan dan pernyataan Anies yang dianggap tidak konsisten dengan prinsip etika politik. Nusron menyinggung keputusan Anies yang membatalkan keterlibatan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden Koalisi Perubahan. Sebelumnya, Partai Demokrat yang berada dalam kubu Koalisi Perubahan mengklaim Anies akan mengajak AHY sebagai cawapres, namun pada saat pendaftaran, Partai NasDem memilih Muhaimin Iskandar sebagai bacawapresnya.
Partai Demokrat kemudian meninggalkan Koalisi Perubahan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran. Herzaky menilai Anies sebagai seseorang yang tidak dapat dipercaya karena ingkar dengan komitmennya.
Herzaky juga menyoroti pernyataan Prabowo mengenai “ndasmu etik” dalam sebuah acara internal Partai Gerindra yang tersebar melalui video viral di media sosial. Dalam video tersebut, Prabowo menirukan kata-kata Anies Baswedan dan mengejeknya terkait etika. Pernyataan tersebut disambut riuh tepuk tangan oleh peserta acara.
Meskipun sebenarnya enggan membahas peristiwa lama, Herzaky merasa perlu menjelaskan situasi karena adanya upaya untuk mengaburkan fakta dan memutarbalikkan pengkhianatan yang dilakukan Anies. Menurutnya, orang yang tidak memegang komitmen dan etika tidak dapat diandalkan dalam dunia politik.
Dalam kampanye di Morowali, Sulawesi Tengah, Anies memberikan tanggapan terhadap pernyataan Prabowo dengan menekankan bahwa etika dimulai dari kepala. Pernyataan ini semakin menambah panas suasana politik jelang pemilihan presiden.