Dalam sebuah pernyataan, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membenarkan pernyataan calon presiden Anies Baswedan mengenai era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut AHY, selama 10 tahun masa pemerintahan SBY, gaji ASN dan TNI/Polri mengalami peningkatan sebanyak 9 kali dengan total kenaikan mencapai 12 persen.
Dalam pidato politik virtual bertema ‘Kesejahteraan Untuk Semua’ pada Jumat (12/1/2024), AHY juga menyoroti modernisasi besar-besaran terhadap alat utama sistem senjata (alutsista) TNI/Polri yang dilakukan pada masa tersebut. Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pemerintahan SBY berhasil mengangkat 1,1 juta pegawai dan guru honorer menjadi ASN secara bertahap dan sesuai dengan kemampuan keuangan negara.
Prestasi lain yang diakui AHY dari masa pemerintahan SBY adalah penyelesaian konflik di berbagai daerah, termasuk perdamaian Aceh dan penyelesaian konflik vertikal dan horizontal di Papua, Ambon, Sampit, dan Poso. Selain itu, pemerintahan SBY dan Partai Demokrat berhasil mengakhiri embargo militer dunia internasional, melunasi utang IMF pada 2006 sebelum jatuh tempo, serta membawa Indonesia menjadi anggota G20 pada 2008.
Dalam konteks penegakan hukum, AHY menegaskan bahwa pada masa itu, hukum dijalankan tanpa tebang pilih. Mitos tentang tumpul ke atas dan tajam ke bawah, atau tumpul ke kawan dan tajam ke lawan, dianggap berhasil dipatahkan. AHY juga menekankan bahwa pada masa itu, tidak perlu lagi memilih antara demokrasi atau pertumbuhan ekonomi, karena keduanya dapat berjalan beriringan.
Jejak kepemimpinan SBY, seperti yang disampaikan oleh AHY, mencerminkan periode pemerintahan yang berfokus pada kesejahteraan, modernisasi, penyelesaian konflik, dan pencapaian prestasi di tingkat internasional.