Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menunjukkan komitmennya untuk menangani masalah agraria saat bertemu dengan warga Lampung. Dalam pertemuan tersebut, Anies menyampaikan pandangannya bahwa tanah yang telah diklaim sebagai milik negara dan dikelola oleh rakyat selama puluhan tahun harus memiliki status yang jelas.
Menurut Anies, kejelasan status tanah tersebut sangat penting untuk memberikan ketenangan kepada rakyat yang telah mengelolanya. Dengan penuh keyakinan, Anies menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan persoalan ini agar masyarakat dapat berkegiatan dengan tenang.
“Supaya bisa berkegiatan dengan tenang. Dan ini yang Insya Allah akan kami selesaikan,” ujar Anies di Lampung pada Minggu (13/1/2024).
Anies Baswedan juga mengajukan permintaan kepada pemerintah agar tidak dengan mudah memberikan tanah dalam jumlah besar kepada pengusaha besar. Baginya, kebutuhan rakyat kecil untuk mengurus produksi lebih nyata daripada pemberian tanah kepada pihak-pihak besar yang dianggapnya lebih mudah bertemu dengan pejabat pemerintah.
“Petani-petani memang tidak punya nomor telepon menteri, presiden. Kalau raksasa-raksasa itu bisa ketemu kapan saja. Ini yang mau kita ubah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anies menyatakan keinginannya untuk mengubah kebijakan negara agar lebih berpihak kepada rakyat kecil. Dia berkomitmen untuk membesarkan yang kecil tanpa harus merugikan yang besar.
“Tanpa harus mengecilkan yang besar. Urusan tanah di banyak tempat termasuk dialami Gapoktan, Insya Allah akan menjadi prioritas kita,” tandas Anies Baswedan. Dengan demikian, ia menegaskan fokusnya pada reformasi agraria untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat kecil.
