Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memaparkan dengan tegas bahwa tema utama yang diusungnya bersama calon wakil presiden, Muhaimin, adalah mewujudkan Indonesia Adil Makmur. Visi ini diungkapkan oleh Anies sebagai respons terhadap amanah yang diberikan kepadanya, sesuai dengan visi dan misi yang diemban. Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Sabtu (13/12/2023), Anies menyampaikan harapannya agar tanggal 14 Februari 2024 menjadi momen perubahan positif bagi Indonesia.
Anies menyoroti tekanan ekonomi yang luar biasa yang dialami oleh keluarga-keluarga di Indonesia. Dalam sambutannya pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-45 Kiai Haji M Bisri Syansuri di Jombang, Jawa Timur, Anies mengungkapkan optimisme bahwa perubahan yang diusungnya dapat membawa kemajuan bagi rakyat Indonesia. “Kami berharap agar Indonesia menjadi adil dan makmur untuk semua, bukan hanya untuk sebagian,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, Anies juga membahas singkatan AMIN, yang merupakan akronim dari Anies Baswedan dan Gus Muhaimin. Ia menegaskan bahwa AMIN bukanlah hasil dari konsultan politik, melainkan dukungan yang bersumber dari pusat. Anies mengekspos kisah kembali bersatu dengan Gus Muhaimin setelah 25 tahun, menggambarkan perjalanan mereka sebagai aktivis kampus yang pernah bersama-sama menentang kekuasaan orde baru.
Anies juga menyoroti perjuangan Kiai Haji Bisri Syansuri dalam mendirikan ponpes putri, mengupayakan nasib perempuan Indonesia. Ia melanjutkan dengan mengingatkan bahwa cucu beliau, Gus Dur, pernah menjadi Presiden Indonesia, dan dengan keyakinan, Gus Muhaimin akan menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Anies menutup sambutannya dengan doa untuk para ulama dan masyayikh yang hadir.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara tersebut, termasuk Pengasuh PP Mambaul Ma’arif KH Abdussalam Shohib/Gus Salam, Istri pengasuh Mambaul Ma’arif Nyai Naili Zaikiyah Munif, dan Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Acara juga dihadiri oleh Pimpinan Ponpes Al-Madinah Habib Umar Al Muthohar, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan kiai sepuh lainnya.
Sebelum tiba di Jombang, Anies juga melakukan ziarah ke makam Syekh Mahmud Al-Mutahzam di Baros, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pada akhirnya, Anies mengakhiri perjalanannya di Jombang dengan duduk di depan panggung, diapit oleh KH Said Aqil dan KH Marzuki Mustamar. Semua momen ini memperlihatkan komitmen Anies Baswedan dan Gus Muhaimin dalam mewujudkan perubahan positif untuk Indonesia. Semoga perjalanan politik mereka mengantar Indonesia ke arah adil dan makmur yang diidamkan oleh banyak kalangan.