Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, memberikan dukungan kuat terhadap kelancaran kampanye akbar pasangan Anies-Muhaimin (AMIN) pada 10 Februari 2024. Ia menyatakan kesiapannya untuk menanggulangi potensi ancaman terhadap bus-bus yang akan membawa simpatisan pasangan tersebut.
“Bus-bus yang membatalkan, tolong jangan dibatalkan, ini bagian dari agenda nasional. Jangan takut. Saya akan backup bus-bus yang mendapat ancaman,” ungkap Cak Imin setelah acara Desak dan Slepet AMIN di Kemayoran, Jakarta Utara, pada Senin (29/1/2024).
Cak Imin meminta dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar bersatu untuk menyukseskan kampanye akbar AMIN. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda Pemilu dan perlu dilaksanakan dengan lancar tanpa hambatan.
“Kepada masyarakat, ayo kita lancarkan semua proses. Saling hormati dan jika ada hambatan, kita harus melakukan langkah-langkah cerdas dan waspada,” pinta Cak Imin dengan tegas.
Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, mencuatkan dugaan tekanan yang dialami pendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN). Melalui akun Twitter miliknya @msaid_didu, Said Didu mengungkap bahwa timnya telah memesan bus untuk kampanye akbar pasangan AMIN di Jakarta Internasional Stadium (JIS). Namun, pesanan tersebut dibatalkan sepihak dengan alasan yang tidak masuk akal.
“Tim saya sudah pesan bus untuk acara kampanye akbar pasangan AMIN di JIS tanggal 10 Feb, 2 hari lalu dan sudah dibayar, hari ini kami ditelepon bahwa dibatalkan dengan alasan yang tidak masuk akal. Tekanan makin jauh?” ujar Said Didu melalui akun Twitter-nya.
Situasi ini menunjukkan betapa ketegangan dan persaingan dalam Pemilu 2024 tidak hanya terjadi di panggung politik, tetapi juga merambah ke aspek teknis pelaksanaan kampanye. Dengan pernyataan Cak Imin, diharapkan keterbukaan dan transparansi dalam proses Pemilu tetap terjaga, serta setiap elemen dapat bersatu demi terwujudnya Pemilu yang demokratis dan adil.