Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Charles Simabura, mewakili Civitas Akademika Unand dalam menyampaikan petisi sebagai ekspresi keresahan menjelang Pemilu 2024. Petisi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap kondisi negara yang dianggap tidak wajar menjelang pesta demokrasi lima tahunan.
Charles, di pelataran Convention Hall Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada Jumat (2/2/2024), mengharapkan agar petisi ini menjadi kontribusi bersama dalam mengawal demokrasi Indonesia.
“Pihaknya risau akan kondisi negara saat ini karena banyaknya hal yang tak wajar telah terjadi mendekati perhelatan pesta demokrasi lima tahunan kali ini. Semoga ini menjadi salah satu kontribusi kita semua untuk mengawal demokrasi Indonesia,” kata Charles.
Charles menyampaikan petisi ini sebagai bentuk kejayaan bangsa Indonesia dan juga sebagai bentuk solidaritas terhadap beberapa kampus lain, seperti UGM, UII, dan UI, yang telah lebih dahulu menyuarakan kegelisahan mereka.
Penggagas Aliansi Civitas Akademika Unand, Hary Efendi Iskandar, menekankan bahwa penyampaian manifesto ini merupakan ekspresi keprihatinan terhadap kondisi Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja.
“Dapat dilihat banyak dari kampus negeri yang juga menyampaikan hal yang sama. Ini bukti bahwa kami punya batin dan keresahan yang sama,” ujar Hary.
Hary menambahkan, “Kami bersama-sama di sini untuk menyampaikan keprihatinan. Mudah-mudahan dapat didengar oleh pemangku jabatan.”
Sebelumnya, tiga perguruan tinggi negeri, yaitu UGM, UII, dan UI, telah menyampaikan pernyataan sikap serupa terkait situasi bangsa menjelang Pemilu pada 14 Februari mendatang.
