Pengamat Militer dan Intelijen, Connie Rahakundini Bakrie, mengungkapkan pandangannya terkait upaya yang dilakukan oleh pihak Istana untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres. Connie menduga adanya ketidaknetralan aparatur negara di berbagai daerah yang mungkin menjadi faktor pengaruh dalam mendukung pemenangan pasangan tersebut.
Menurut Connie, Prabowo mungkin hanya dijadikan “kendaraan” atau alat untuk mendukung kepentingan politik sang putra mahkota, Gibran Rakabuming Raka. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Siniar Abraham Samad SPEAK UP beberapa waktu lalu.
Connie memberikan contoh kasus penganiayaan terhadap relawan pasangan capres dan menyoroti pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang, menurutnya, tampak membenarkan tindakan kekerasan oleh anggota TNI. Connie menyayangkan pembenaran tersebut dan mengkritik alasan yang disampaikan oleh KSAD terkait pelanggaran lalu lintas dan polusi udara.
Lebih lanjut, Connie mencatat kejadian kekerasan di Boyolali dan Manado yang melibatkan oknum TNI, khususnya terhadap pendukung salah satu pasangan capres. Ia mempertanyakan mengapa kekerasan dan intimidasi selalu terjadi pada pendukung pasangan tertentu.
Connie juga mencurigai adanya skenario untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran hanya dalam satu putaran dalam Pilpres mendatang. Meskipun mengkritik upaya keras Istana, Connie menekankan bahwa Prabowo sebagai individu tidak disalahkan, melainkan hanya dimanfaatkan sebagai alat dalam permainan politik tersebut.