Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani, merespon pernyataan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang mengklaim adanya intimidasi terhadap Penjabat (Pj) kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut Muzani, pihaknya juga mengalami intimidasi yang dilakukan oleh PDIP untuk mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
“Yang kami dapat juga sama, intimidasi yang dilakukan oleh mereka (PDIP) untuk mendukung (paslon) mereka gitu,” ungkap Muzani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2023).
Muzani mengakui ketidakpastian informasi karena perbedaan klaim dari kedua belah pihak. “Kami dapat informasi Pj bupati ini menekankan ini, Pj bupati begitu, yang saya dengar ya,” jelasnya.
Hasto sebelumnya menyebut bahwa beberapa Penjabat kepala daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dicopot karena tidak mendukung Prabowo-Gibran. Meski demikian, mereka tetap ingin independen menjalankan tugasnya. Hasto meyakini tindakan intimidasi oleh kubu Prabowo-Gibran seperti mencopot Pj kepala daerah tidak akan mempengaruhi opini masyarakat. Sebaliknya, masyarakat cenderung akan berbalik melawan Prabowo-Gibran.
“Ada Pj-pj yang sebenarnya netral tetapi kemudian karena tidak mau menjalankan suatu keberpihakan kepada 02 (Prabowo-Gibran), itu diganti. Itu terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur,” tegas Hasto di Jakarta, Minggu (14/1/2024).
Dinamika politik ini menciptakan ketegangan yang semakin memanas menjelang pemilihan. Sementara PDIP dan Gerindra saling klaim intimidasi, masyarakat diharapkan untuk memahami konteks penuh sebelum membuat keputusan politiknya.