Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut tiga dalam Pemilihan Presiden 2024, memberikan respons tegas terhadap kontroversi terkait pengiriman dan pencoblosan lebih awal surat suara di Taipei, Taiwan. Responsnya datang setelah Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, mengakui keteledoran terkait pembagian surat suara yang melanggar aturan jadwal yang telah ditetapkan sesuai Peraturan KPU (PKPU).
Ganjar Pranowo menyampaikan permintaan kepada Komisi II DPR untuk segera memanggil pihak KPU guna melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. “Sebaiknya Komisi II DPR segera memanggil KPU untuk klarifikasi,” ungkap Ganjar usai pertemuan dengan Gubernur DIY Sultan HB X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Menurut Ganjar, Hasyim Asy’ari, selaku Ketua KPU, telah mengakui keteledoran dalam pembagian surat suara Pemilu 2024. “Ketua KPU sudah mengatakan bahwa dia teledor,” tegas Ganjar. Hasyim Asy’ari sebelumnya menyatakan bahwa pengiriman surat suara di luar negeri melalui metode pos seharusnya dimulai pada tanggal 2 hingga 11 Januari 2024, sesuai dengan PKPU Nomor 25 Tahun 2023.
Namun, PPLN di Taipei telah melakukan pengiriman surat suara pada tanggal 18 dan 25 Desember 2023. Atas kejadian ini, KPU mengambil tindakan, menyatakan bahwa surat suara yang dikirim ke pemilih di Taiwan masuk ke dalam kategori rusak dan tidak diperhitungkan.
Pemilihan Presiden 2024, KPU RI telah menetapkan tiga pasangan calon yang akan berkontestasi, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan calon nomor urut 1), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan calon nomor urut 2), dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (pasangan calon nomor urut 3). Masa kampanye sesuai dengan Peraturan KPU berlangsung dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara masa tenang berlangsung pada 11–13 Februari 2024. Pemungutan suara untuk pilpres dan pemilihan anggota legislatif dijadwalkan serentak pada 14 Februari 2024.
Ganjar Pranowo menyoroti pentingnya menjaga integritas proses demokrasi. “Kita harus memastikan bahwa setiap pemilih mendapatkan haknya dengan proses pemilihan yang adil dan sesuai aturan,” tegasnya. Ganjar juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal proses pemilu untuk memastikan transparansi dan keadilan. Ganjar Pranowo berharap agar klarifikasi segera dilakukan oleh KPU untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemilihan.
Kasus ini menjadi sorotan utama. Partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi sangat diharapkan, dan kejadian seperti ini menuntut tanggapan serius dari pihak terkait. Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pun menegaskan bahwa keberhasilan pemilu tidak hanya terletak pada hasil akhir, tetapi juga pada proses yang transparan dan adil.
Sementara itu, KPU RI dihadapkan pada tantangan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemilu. Langkah-langkah konkret perlu diambil untuk memastikan bahwa insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. Respons cepat dan transparan dianggap kunci dalam mengatasi permasalahan ini.
Ganjar Pranowo juga mengajak semua pihak, baik pemilih maupun penyelenggara, untuk bersama-sama menjaga integritas pemilu. “Ini bukan hanya tanggung jawab KPU atau pihak penyelenggara, tetapi tanggung jawab kita semua,” tandas Ganjar.
Dalam mengakhiri pernyataannya, Ganjar Pranowo mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan percaya pada proses demokrasi. “Kita akan bersama-sama menjalani proses ini dengan penuh kepercayaan dan integritas,” ucapnya.