Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memiliki interpretasi yang bervariasi. Menurutnya, penafsiran tersebut sangat tergantung pada sudut pandang atau perspektif yang digunakan dalam mengamati pertemuan kedua tokoh tersebut.
Hasto menekankan bahwa wartawan dapat meminta tanggapan sesuai dengan perspektif yang diinginkan, baik dari sudut pandang PDIP, Prabowo, maupun Jokowi. Dia menuturkan hal ini di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (6/1/2024).
Dalam konteks perspektif Prabowo, Hasto mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut mungkin merupakan kesempatan untuk berdiskusi menjelang debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 yang akan berlangsung pada Minggu (7/1/2024) malam. Hasto juga menyentuh kemungkinan pembahasan terkait pembelian pesawat bekas antara Jokowi dan Prabowo.
Hasto menegaskan, “Dalam perspektif Pak Prabowo, tentu melakukan konfirmasi, karena pasti menjelang debat ini banyak pertanyaan terkait dengan pembelian pesawat bekas.”
Menurut Hasto, pernyataannya didasarkan pada desas-desus yang pernah didengarnya mengenai pembelian pesawat bekas oleh Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan tanpa konfirmasi kepada Kepala Negara.
Hasto menambahkan, “Mungkin hal itu, saya kira, dibahas terkait dengan persiapan debat.”
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang juga calon presiden, terjadi pada Jumat (5/1/2024) malam di Rumah Makan Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat. Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menyatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar satu jam, dimulai pukul 19.00 hingga 20.05 WIB, dengan keduanya makan malam bersama. Ari tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai substansi pembicaraan atau kehadiran orang lain dalam pertemuan tersebut.
