Pada acara ‘Ngopi Santuy bersama Influencer dan Komunitas Milenial’ di Burcok, Kota Semarang, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mengungkapkan jargon terbarunya, yakni ‘Politik Santuy’, sebagai strategi utama menjelang Pemilu 2024. Kaesang menjelaskan perubahan drastis dalam pendekatan politik PSI yang sebelumnya agresif menjadi lebih santai dan bersahaja.
Dalam penjelasannya, Kaesang menyamakan peran PSI dengan perubahan posisi dalam sepakbola, dari penyerang menjadi pertahanan. Ia menjelaskan bahwa PSI sekarang mengadopsi formasi 5-3-2, di mana fokusnya lebih kepada pertahanan dengan sedikit penyerangan. Strategi ini diharapkan dapat membuat politik menjadi lebih menyenangkan bagi anak muda, sehingga mereka melihat dinamika politik sebagai hal yang positif.
Menurut Kaesang, langkah ini penting agar politik tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi generasi muda. “Kita bikin politik lebih nyaman, anak muda biar bisa lihat, ‘Oh ternyata politik enggak seseram yang kita bayangkan, ternyata bisa saling diskusi tidak saling hujat,” ungkapnya.
Kaesang juga menegaskan bahwa kader PSI bebas memilih pasangan calon (paslon) yang mereka dukung, tidak hanya terpaku pada Prabowo-Gibran. Ia menyatakan bahwa jika ada kader PSI yang memilih paslon lain seperti Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud, hal tersebut tetap diterima asalkan fokusnya adalah untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Analogi sepakbola yang digunakan Kaesang menggambarkan bahwa PSI ingin lebih banyak membangun pertahanan untuk melindungi nilai-nilai positif dalam politik. “Biasanya striker, ini agak mundur, defender. Ini 5-3-2. Punya striker tapi perbanyak defender,” jelasnya.
Dengan strategi ‘Politik Santuy’ ini, Kaesang berharap politik bisa menjadi lebih nyaman dan menarik bagi anak muda. Ia ingin mengubah persepsi bahwa politik hanya sebatas ‘bleyer motor’ yang kaku dan serius. Sebaliknya, politik dapat menjadi wadah dialog dan diskusi yang konstruktif tanpa adanya saling hujat.
Dengan demikian, PSI berupaya membangun citra politik yang lebih positif dan memikat, terutama di mata generasi muda yang menjadi salah satu target utama dalam Pemilu 2024.