Tren Elektabilitas Paslon: Perubahan Signifikan dan Faktor Pengaruh Approval Rating Jokowi

Baba.co.id, Tantangan menuju Pemilihan 2024 semakin terasa, dan elektabilitas para calon mulai menjadi fokus perhatian publik. Dalam simulasi putaran kedua, data menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran memiliki keunggulan signifikan jika berhadapan dengan pasangan Ganjar-Mahfud. Analis politik dari Indikator Politik memaparkan hasil survei terbaru yang mencerminkan dinamika elektabilitas sepanjang 2022 hingga awal 2023.

Dalam konteks simulasi putaran kedua, terdapat skenario yang membayangkan berbagai pasangan calon yang mungkin bertarung. Salah satunya adalah duel antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Gibran unggul signifikan dengan persentase 58,2 persen jika berhadapan dengan pasangan nomor urut 3.

“Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana jika Pak Prabowo tidak lolos ke putaran kedua. Ganjar-Mahfud unggul sedikit, sekitar 43 persen, tetapi tidak signifikan. Sementara Anies-Muhaimin berada di angka 38,5 persen,” ungkap analis politik tersebut.

Namun, data ini juga menggambarkan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami peningkatan setelah insiden gagalnya Piala Dunia U-20. Sebelumnya, Ganjar menduduki peringkat pertama dalam elektabilitas sepanjang 2022, namun mengalami penurunan tren setelah periode tersebut. Sementara Anies sempat mendekati elektabilitas Ganjar di pertengahan tahun lalu, namun mengalami penurunan tren yang signifikan.

Baca juga:  Cak Imin Optimis Akan Raih Suara 55 Persen di Madura

Interesannya, tren elektabilitas pasca debat cawapres menunjukkan bahwa elektabilitas Anies-Muhaimin sedikit turun, sementara elektabilitas Prabowo-Gibran sedikit naik. Di sisi lain, elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung stagnan.

Analisis lebih lanjut menyoroti pemilih dari basis Jokowi pada 2019. Data ini mencerminkan kecenderungan pemilih Prabowo sebesar 41,6 persen, sementara pemilih Ganjar mengalami penurunan menjadi 36,3 persen. Pemilih Anies juga tercatat hanya sebesar 15,9 persen.

“Masyarakat yang memilih Prabowo-Sandiaga Uno pada 2019 dengan basis 44,5 persen, sebanyak 53,1 persen memilih Prabowo, sementara 35,1 persen bocor ke Anies, dan 7,6 persen bocor ke Ganjar,” jelas analis politik tersebut.

Data ini didapatkan melalui survei terbaru Indikator Politik yang dilakukan pada 23-24 Desember 2023, melibatkan 1.217 responden. Metode wawancara telepon digunakan, dengan margin of error sekitar 2,9 persen.

Pemilihan 2024 menjadi pesta demokrasi yang dinanti oleh masyarakat. Analisis elektabilitas dan tren perubahan menjadi panduan penting bagi pemilih dalam menilai dan memilih pemimpin yang dianggap paling sesuai dengan harapan dan nilai-nilai yang dijunjung. Dalam situasi politik yang dinamis, informasi aktual seperti ini menjadi kunci untuk membentuk pandangan yang cerdas dan berbasis data.

Baca juga:  Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, Ungkap Inisiatif Mahfud MD dalam Membangun Ekonomi

Rekomendasi untuk Anda

Advertisement

Terkait

Terbaru