Lembaga riset berbasis di Australia, Utting Research, mengungkapkan hasil penelitiannya yang menunjukkan lonjakan signifikan dalam dukungan terhadap calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, setelah debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dukungan ini menjadi penanda perubahan dalam dinamika pemilihan presiden, memperkuat posisi Anies sebagai pesaing serius dalam kompetisi ini.
Direktur Utama Utting Research, John Utting, menyampaikan bahwa hasil survei pasca-debat melibatkan 1.200 responden pemilih, menunjukkan peningkatan enam poin dalam dukungan pemilih untuk Anies Baswedan. Dengan perolehan dukungan sebesar 28 persen, Anies kini menempati posisi kuat dan menantang Prabowo Subianto sebagai pesaing utama. Sementara itu, Prabowo mengalami penurunan signifikan dengan dukungan turun enam poin menjadi 44 persen, sementara Ganjar Pranowo berada di angka 21 persen.
Survei juga mengungkapkan dampak positif debat terhadap citra Anies Baswedan. Sebanyak 41 persen pemilih menyatakan bahwa Anies adalah kandidat yang paling mengesankan, mengungguli Prabowo dengan 36 persen dan Ganjar dengan 20 persen. Peningkatan dukungan ini menandai pergeseran sentimen pemilih yang menunjukkan pentingnya peran debat presiden dalam membentuk opini publik.
Dalam konteks Pilpres 2024, penetapan nomor urut oleh KPU pada tanggal 14 November 2023 menetapkan Anies Baswedan sebagai nomor urut 1. Sementara itu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. Masa kampanye dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Hasil survei Utting Research membawa kita pada pemahaman mendalam tentang pergeseran dinamika politik jelang Pilpres. Dengan gaya penulisan santai dan interaktif, mari kita eksplorasi lebih lanjut fenomena ini dan menggali implikasinya dalam pesta demokrasi mendatang.