Dian Sastrowardoyo Buka Kisah Menjalani Sidang Skripsi dengan Rocky Gerung di UI

Baba.co.id, Salah satu aktris terkemuka Indonesia, Dian Sastrowardoyo, membagikan kisah menariknya saat menjalani sidang skripsi di Jurusan Filsafat, Universitas Indonesia. Pengalaman unik ini terjadi ketika Rocky Gerung, yang saat itu menjadi dosen pembimbingnya, langsung menguji sidang skripsinya.

Dian Sastro, yang dikenal tidak hanya sebagai bintang film tetapi juga sebagai individu dengan latar belakang pendidikan yang solid, telah menyelesaikan studi S-1 dan S-2 di Universitas Indonesia. Pada tahun 2001, dia memulai perjalanan akademisnya sebagai mahasiswi jurusan Filsafat di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Dalam perjalanan studinya, Dian memiliki sejumlah kenangan dan pengalaman menarik terkait dengan penyelesaian studi dan sidang skripsi. Salah satu momen berkesan adalah ketika dia merampungkan skripsinya dengan judul “Kompleks Industri Kecantikan: Sebuah Kritik Sosio Filosofis” di jurusan Filsafat.

Dian Sastro membagikan sedikit wawancara melalui kanal YouTube, di mana dia membahas isi skripsinya yang mengeksplorasi Beauty Industry Complex. Dalam pembahasan tersebut, dia menyampaikan perjuangannya dengan konsep eksistensialisme dan pertanyaan pribadi tentang keterlibatannya dalam popularitas dan industri kecantikan.

Baca juga:  Inara Rusli dan Virgoun Bertemu untuk Membicarakan Masalah dan Damai

“Mengkritik profesi saya sendiri, yang memberi saya penghasilan. Saya mengkritik apa yang saya lakukan, sehingga menjadi seperti senjata makan tuan,” ungkap Dian Sastro.

Rocky Gerung, yang kini lebih dikenal sebagai pengamat politik, menjadi dosen pembimbing dalam sidang skripsi Dian. Dalam keterangan Dian, Rocky Gerung dikenal sebagai sosok yang tajam dan menantang.

“Saat sidang, saya dihadapkan pada tantangan oleh dosen saya, Rocky Gerung. Dia seperti pembunuh, dan akhirnya saya merasa membebaskan diri sebagai objek, serta melibatkan diri sebagai subjek,” kata Dian.

Dalam sidang skripsi yang berlangsung, Dian Sastrowardoyo menghadirkan argumennya dengan merujuk pada contoh kasus penyanyi pop dunia, Madonna. Dian membahas bagaimana pandangan subjektif terhadap kecantikan dapat berubah seiring dengan peran dan popularitas seseorang.

“Ikuti logika postmodernisme. Madonna, saat berpose seksi dengan BH berkerucut, menjadi subjek dan objek sekaligus. Pembelian album dan poster oleh penggemarnya mengubah dinamika menjadi subjek dan objek,” paparnya dengan senyum.

Kisah unik Dian Sastrowardoyo ini memberikan gambaran tentang kecerdasan dan keberanian untuk mengeksplorasi konsep-konsep filosofis dalam konteks industri kecantikan. Skripsinya yang berjudul “Kompleks Industri Kecantikan: Sebuah Kritik Sosio Filosofis” menjadi bukti betapa dalamnya pemikiran aktris ini terhadap isu-isu kompleks di sekitar kecantikan.

Baca juga:  Keputusan Song Kang untuk Wajib Militer, Drama Sweet Home Season 2 Sebagai Proyek Terakhir

Rekomendasi untuk Anda

Advertisement

Terkait

Terbaru