Baba.co.id, Perceraian antara Inara Rusli dan Virgoun Last Child terus menjadi sorotan, dan salah satu polemik yang masih hangat adalah perihal royalti sejumlah lagu karya Virgoun. Inara mengajukan gugatan atas dugaan bahwa Virgoun melakukan pengalihan royalti lagu-lagu tersebut tanpa izin, menciptakan kisruh dalam proses perceraian keduanya.
Gugatan ini resmi diajukan oleh Inara Rusli ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 14 Desember 2023. Arjana Bagaskara, kuasa hukum Inara, menegaskan bahwa Virgoun tidak bisa sembarangan mengalihkan royalti karena lagu-lagu tersebut merupakan bagian dari harta bersama pasangan tersebut.
Arjana menjelaskan dua poin utama dalam isi gugatan perdata yang diajukan oleh Inara Rusli kepada Virgoun. Pertama, gugatan tersebut mengemukakan bahwa Virgoun telah melakukan pengalihan hak cipta ke label tanpa sepengetahuan Inara. Lagu-lagu yang termasuk dalam hak cipta ini mencakup “Surat Cinta Untuk Starla,” “Bukti,” “Orang Yang Sama,” dan “Saat Tlah Kamu Mengerti.” Keempat lagu tersebut, menurut putusan PA Jakbar, dianggap sebagai harta bersama, dan pengalihannya harus sesuai dengan izin dari istri.
Polemik ini semakin memperumit proses perceraian Inara dan Virgoun, yang sebelumnya telah menarik perhatian publik. Keputusan PA Jakbar yang menyatakan keempat lagu tersebut sebagai harta bersama memberikan dasar hukum kuat untuk gugatan Inara terkait pengalihan royalti yang dilakukan tanpa izin.
Dalam perkembangan terkini, para pengamat hukum memperkirakan bahwa kasus ini akan menjadi salah satu pusat perhatian dalam ranah hukum di Indonesia. Pertarungan hukum antara Inara dan Virgoun terkait hak cipta dan royalti dapat berdampak pada penentuan pembagian harta bersama dan memberikan preseden penting untuk kasus serupa di masa depan.
Gugatan Inara juga membuka pembicaraan lebih lanjut mengenai perlindungan hak cipta dan kewajiban suami untuk mendapatkan izin istri dalam transaksi yang melibatkan harta bersama. Keseluruhan perkembangan ini menyoroti kompleksitas perceraian di kalangan publik figur dan bagaimana aspek-aspek hukumnya dapat menjadi sorotan dalam pemberitaan media serta diskusi masyarakat.
