Apotek merupakan tempat yang sering dikunjungi masyarakat untuk mendapatkan obat-obatan. Di balik rak-rak obat yang tertata rapi, terdapat dunia kompleks yang penuh dengan istilah dan pengetahuan khusus. Bagi orang awam, istilah-istilah yang digunakan oleh apoteker mungkin terdengar asing dan membingungkan.
Memahami istilah-istilah apotek adalah kunci untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang obat-obatan dan memastikan penggunaannya yang aman dan efektif. Artikel ini akan menjelajahi dunia apotek dan mengupas berbagai istilah penting yang sering digunakan oleh apoteker.
Tujuan:
- Memberikan penjelasan yang mudah dipahami tentang istilah-istilah apotek yang sering digunakan.
- Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang obat-obatan dan penggunaannya yang aman.
- Membantu pasien dalam berkomunikasi dengan apoteker dengan lebih efektif.
Manfaat:
- Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran apoteker dan pentingnya pelayanan kefarmasian.
- Membantu pasien dalam memilih obat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan rasional.
Istilah-Istilah Apoteker
Berikut adalah beberapa istilah istilah apoteker yang sering digunakan oleh apoteker dalam menjalankan tugasnya:
1. Apoteker: Tenaga kesehatan profesional yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bidang farmasi, termasuk sediaan obat, efek obat, dan interaksi obat.
2. Farmasi: Ilmu pengetahuan dan praktik tentang obat-obatan, termasuk cara pembuatan, pengolahan, distribusi, dan penggunaannya.
3. Sediaan Farmasi: Bentuk sediaan obat, seperti tablet, kapsul, sirup, salep, dan injeksi.
4. Obat Bebas: Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter di apotek atau toko obat.
5. Obat Keras: Obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter di apotek.
6. Resep: Perintah tertulis dari dokter kepada apoteker untuk membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.
7. Dosis: Jumlah obat yang harus diminum atau digunakan oleh pasien.
8. Cara Pemakaian: Petunjuk tentang bagaimana obat harus diminum atau digunakan, seperti berapa kali sehari dan sebelum atau sesudah makan.
9. Efek Samping: Dampak negatif yang dapat terjadi akibat penggunaan obat.
10. Interaksi Obat: Reaksi yang dapat terjadi ketika dua atau lebih obat digunakan bersamaan.
11. Kontraindikasi: Kondisi medis tertentu yang membuat seseorang tidak boleh menggunakan obat tertentu.
12. Farmakologi: Ilmu pengetahuan tentang efek obat pada tubuh manusia.
13. Farmakognosi: Ilmu pengetahuan tentang sumber obat-obatan alami.
14. Farmakokinetik: Kajian tentang bagaimana obat diserap, didistribusikan, dimetabolisme, dan diekskresikan oleh tubuh.
15. Farmakoterapi: Penggunaan obat untuk mengobati penyakit.
16. Etika Profesi Apoteker: Prinsip-prinsip moral yang harus dipatuhi oleh apoteker dalam menjalankan tugasnya.
17. Formularium Nasional: Buku resmi yang berisi daftar obat-obatan yang digunakan di Indonesia.
18. BPOM: Badan Pengawas Obat dan Makanan, lembaga pemerintah yang bertugas mengawasi dan memastikan keamanan obat dan makanan di Indonesia.
19. PBF: Pedagang Besar Farmasi, perusahaan yang menyalurkan obat dari distributor ke apotek.
20. Apotek: Tempat yang menyediakan obat-obatan untuk dijual kepada masyarakat.
21. Tenaga Teknis Kefarmasian: Tenaga kesehatan yang membantu apoteker dalam menjalankan tugasnya di apotek.
22. Apoteker Klinik: Apoteker yang bekerja di rumah sakit atau klinik dan bertugas memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien.
23. Apoteker Komunitas: Apoteker yang bekerja di apotek dan bertugas memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
24. Apoteker Industri: Apoteker yang bekerja di industri farmasi dan bertugas dalam penelitian, pengembangan, dan produksi obat-obatan.
25. Apoteker Pemerintahan: Apoteker yang bekerja di instansi pemerintah, seperti Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Dinas Kesehatan.
Istilah Lainnya dalam Dunia Apoteker:
Istilah | Deskripsi |
---|---|
Farmakologi | Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan. |
Farmasi Klinik | Cabang farmasi yang berfokus pada pelayanan di rumah sakit atau klinik. |
Dosis | Jumlah obat yang diberikan dalam satu pemberian. |
Efek Samping | Reaksi yang tidak diinginkan dari penggunaan obat. |
Resep | Instruksi tertulis untuk pembuatan obat oleh dokter. |
Farmasetika | Cabang farmasi yang berkaitan dengan pembuatan, formulasi, dan pemakaian obat. |
Bioteknologi | Penggunaan organisme, sistem biologis, atau proses biologis dalam pembuatan obat. |
Bahan Baku | Bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan obat. |
Farmakokinetik | Studi tentang penyerapan, distribusi, metabolisme, dan eliminasi obat dalam tubuh. |
Konsentrasi | Jumlah obat yang terdapat dalam suatu volume cairan atau jaringan tubuh. |
Zat Aktif | Komponen obat yang memberikan efek terapeutik. |
Obat Generik | Obat dengan bahan aktif yang identik dengan merek dagang, tetapi biasanya lebih terjangkau harganya. |
Interaksi Obat | Respon yang terjadi ketika dua atau lebih obat digunakan bersamaan. |
Formulasi | Cara penyajian dan pengemasan obat. |
Farmakodinamik | Studi tentang efek obat pada tubuh dan mekanisme kerjanya. |
Dosimetri | Pengukuran dan pengaturan dosis obat. |
Farmakogenomik | Studi tentang bagaimana genetika mempengaruhi respons individu terhadap obat. |
Obat Bebas | Obat yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. |
Pemantauan Terapi Obat | Proses pemantauan efek dan keamanan obat pada pasien. |
Toksikologi | Studi tentang efek merugikan obat atau bahan kimia pada tubuh. |
Farmakoterapi | Penggunaan obat untuk mengobati penyakit. |
Biotransformasi | Proses metabolisme obat oleh tubuh. |
Farmakokinetika | Cabang farmakologi yang mempelajari bagaimana tubuh memproses obat. |
Stabilitas Obat | Kemampuan suatu obat untuk tetap efektif selama masa simpan. |
Farmakonomika | Studi tentang ekonomi obat-obatan. |
Racikan | Proses pembuatan obat yang tidak tersedia dalam bentuk komersial. |
Kontraindikasi | Keadaan dimana penggunaan obat tidak dianjurkan. |
Farmakokinetik | Cabang farmakologi yang mempelajari perjalanan obat dalam tubuh. |
Sediaan Galenik | Sediaan obat yang disiapkan secara tradisional. |
Alat Penyemprot | Alat yang digunakan untuk menyemprotkan obat dalam bentuk aerosol. |
Infus | Cara pemberian obat langsung ke dalam pembuluh darah. |
Preparat | Bentuk akhir obat siap pakai. |
Bioavailabilitas | Persentase obat yang masuk ke dalam aliran darah setelah pemberian. |
Prekursor | Senyawa yang menjadi bahan dasar dalam sintesis obat. |
Efikasi | Kemampuan obat untuk mencapai efek yang diinginkan. |
Pengemasan | Proses pengepakan dan pelabelan obat. |
Penyimpanan | Cara menyimpan obat untuk mempertahankan kualitasnya. |
Farmakogenetik | Studi tentang bagaimana genetika mempengaruhi respons individu terhadap obat. |
Satuan Dosis | Satuan pengukuran untuk dosis obat. |
Obat Resep | Obat yang memerlukan resep dokter untuk diperoleh. |
Pengencer | Bahan yang digunakan untuk melarutkan obat. |
Kerentanan | Rentang dosis obat yang efektif dan aman. |
Eksipien | Bahan tambahan dalam formulasi obat selain zat aktif. |
Penetapan Dosis | Proses menentukan dosis yang tepat untuk pasien. |
Efek Terapeutik | Efek yang diharapkan dari penggunaan obat. |
Penggunaan Off-label | Penggunaan obat di luar indikasi yang disetujui secara resmi. |
Paten | Hak eksklusif atas pembuatan dan penjualan obat selama periode waktu tertentu. |
Pengkapsulan | Proses pembuatan obat dalam bentuk kapsul. |
Pengemulsi | Bahan yang digunakan untuk menghasilkan emulsi obat. |
Biodisponibilitas | Persentase obat yang mencapai sirkulasi sistemik setelah pemberian. |
Terapi Kombinasi | Penggunaan dua atau lebih obat secara bersamaan untuk mengobati suatu penyakit. |
Pengemas | Wadah untuk menyimpan obat. |
Retensi Obat | Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk mengeluarkan obat. |
Distribusi | Penyebaran obat dalam tubuh setelah diserap. |
Amfoterikin B | Obat antijamur yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur berat. |
Benzodiazepin | Kelas obat yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan gangguan tidur. |
Antikolinergik | Kelas obat yang menghambat aktivitas sistem saraf parasimpatik. |
Penurun Panas | Obat yang digunakan untuk meredakan demam. |
Obat Pilihan | Obat yang dipilih sebagai terapi pertama untuk suatu kondisi. |
Antidepresan | Kelas obat yang digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan mood lainnya. |
Antiinflamasi | Obat yang mengurangi peradangan. |
Antihistamin | Obat yang digunakan untuk meredakan gejala alergi. |
Analgesik | Obat penghilang rasa sakit. |
Antipsikotik | Kelas obat yang digunakan untuk mengobati gangguan psikiatrik seperti skizofrenia. |
Antikonvulsan | Obat yang digunakan untuk mencegah serangan kejang. |
Vasokonstriktor | Obat yang menyempitkan pembuluh darah. |
Vasodilator | Obat yang melebarkan pembuluh darah. |
Antasida | Obat yang digunakan untuk meredakan gejala gangguan pencernaan. |
Antimikroba | Obat yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme. |
Antipiretik | Obat yang digunakan untuk meredakan demam. |
Antitussive | Obat yang digunakan untuk meredakan batuk. |
Obat Antihipertensi | Obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi. |
Antimetabolit | Obat yang mengganggu metabolisme sel. |
Antinausea | Obat yang digunakan untuk meredakan mual dan muntah. |
Antikoagulan | Obat yang menghambat pembekuan darah. |
Antiemetik | Obat yang digunakan untuk mencegah atau meredakan muntah. |
Antiaritmia | Obat yang digunakan untuk mengatur irama jantung. |
Antiseptik | Obat yang digunakan untuk mencegah infeksi di luar tubuh. |
Antispasmodik | Obat yang digunakan untuk meredakan kejang otot. |
Antiretroviral | Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. |
Antiartritis | Obat yang digunakan untuk mengobati arthritis. |
Antiinflamasi nonsteroid | Kelas obat yang mengurangi peradangan tanpa menggunakan steroid. |
Antibiotik | Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. |
Antiparasit | Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi parasit. |
Antifungsi | Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi jamur. |
Antivirus | Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi virus. |
Antineoplastik | Obat yang digunakan untuk mengobati kanker. |
Istilah Apoteker terkait sediaan farmasi:
- Kaplet: Tablet kecil yang mudah ditelan.
- Kapsul: Wadah kecil yang terbuat dari gelatin dan berisi obat.
- Sirup: Larutan obat yang kental dan manis.
- Salep: Obat oles yang kental dan lengket.
- Injeksi: Obat yang diberikan dengan cara disuntikkan ke dalam tubuh.
Istilah Apoteker terkait resep obat:
- Repetitur: Perintah dokter pada resep untuk mengulangi pemberian obat dengan jumlah dan dosis yang sama.
- Pro re nata (PRN): Sesuai kebutuhan, artinya pasien dapat menggunakan obat sesuai dengan kebutuhannya.
- Signa: Petunjuk penggunaan obat yang ditulis pada resep.
Istilah Apoteker terkait efek obat:
- Alergi obat: Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap obat yang tidak normal.
- Toksisitas obat: Keracunan yang disebabkan oleh penggunaan obat yang berlebihan.
Istilah Apoteker terkait interaksi obat:
- Interaksi sinergis: Interaksi obat yang menyebabkan efek obat menjadi lebih kuat.
- Interaksi antagonis: Interaksi obat yang menyebabkan efek obat menjadi lebih lemah.
Istilah Apoteker terkaitkontraindikasi obat:
- Gagal ginjal: Kondisi di mana ginjal tidak berfungsi dengan baik.
- Gagal hati: Kondisi di mana hati tidak berfungsi dengan baik.
Istilah Apoteker terkaitprofesi apoteker:
- Apoteker klinis: Apoteker yang bekerja di rumah sakit atau klinik dan bertugas memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien.
- Apoteker komunitas: Apoteker yang bekerja di apotek dan bertugas memberikan pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
Istilah Apoteker terkait organisasi dan regulasi:
- Ikatan Apoteker Indonesia (IAI): Organisasi profesi apoteker di Indonesia.
- Undang-Undang Praktik Kefarmasian: Undang-undang yang mengatur tentang praktik kefarmasian di Indonesia.
Istilah Apoteker lainnya:
- Farmakogenomik: Ilmu pengetahuan tentang pengaruh gen terhadap respon tubuh terhadap obat.
- Farmakoekonomi: Ilmu pengetahuan tentang biaya dan manfaat penggunaan obat.
Ini hanya beberapa contoh istilah lain dalam dunia apotek. Masih banyak istilah lain yang mungkin Anda temui saat berinteraksi dengan apoteker atau membaca informasi tentang obat-obatan. Memahami istilah-istilah ini dapat membantu pasien dalam berkomunikasi dengan apoteker dan mendapatkan informasi yang tepat tentang obat-obatan.