Jatinegara: Pecinan Modern di Jakarta Timur

Jatinegara adalah salah satu kecamatan di Jakarta Timur yang memiliki sejarah panjang. Pada abad ke-17, daerah ini merupakan permukiman para pangeran Kesultanan Banten. Nama Jatinegara sendiri diambil dari bahasa Sunda yang berarti “negeri yang kuat”.

Pada masa penjajahan Belanda, Jatinegara dikenal dengan nama Meester Cornelis. Nama ini diberikan oleh Cornelis Chastelein, seorang pejabat Belanda yang mendirikan permukiman baru di daerah ini pada tahun 1620.

Meester Cornelis berkembang pesat menjadi salah satu kawasan perdagangan dan industri penting di Batavia, ibu kota Hindia Belanda. Di daerah ini terdapat banyak pabrik dan toko, termasuk toko-toko milik orang Tionghoa.

Seiring dengan perkembangan zaman, Meester Cornelis berubah menjadi Jatinegara. Nama ini mulai digunakan pada tahun 1942, setelah Tentara Kekaisaran Jepang menduduki Hindia Belanda.

Hingga saat ini, Jatinegara masih menjadi salah satu kawasan penting di Jakarta. Di daerah ini terdapat banyak pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan perkantoran. Jatinegara juga dikenal sebagai salah satu pecinan besar di Jakarta.

Sejarah Jatinegara

Jatinegara memiliki sejarah panjang yang telah dimulai sejak abad ke-17. Pada masa itu, daerah ini merupakan permukiman para pangeran Kesultanan Banten.

Pada tahun 1620, Cornelis Chastelein, seorang pejabat Belanda, mendirikan permukiman baru di daerah ini dan menamakannya Meester Cornelis. Nama ini diambil dari nama Chastelein sendiri.

Baca juga:  Wisata Jakarta: Petualangan Seru dan Unik, Ini Rutenya!

Meester Cornelis berkembang pesat menjadi salah satu kawasan perdagangan dan industri penting di Batavia, ibu kota Hindia Belanda. Di daerah ini terdapat banyak pabrik dan toko, termasuk toko-toko milik orang Tionghoa.

Seiring dengan perkembangan zaman, Meester Cornelis berubah menjadi Jatinegara. Nama ini mulai digunakan pada tahun 1942, setelah Tentara Kekaisaran Jepang menduduki Hindia Belanda.

Pecinan Modern di Jakarta Timur

Jatinegara dikenal sebagai salah satu pecinan besar di Jakarta. Di daerah ini terdapat banyak toko dan restoran Tionghoa.

Salah satu pusat pecinan di Jatinegara adalah Pasar Jatinegara. Pasar ini merupakan salah satu pasar tertua di Jakarta dan telah berdiri sejak tahun 1650. Di pasar ini, Anda dapat menemukan berbagai macam barang, mulai dari makanan, pakaian, hingga peralatan rumah tangga.

Jatinegara

Pasar Jatinegara juga merupakan salah satu pusat kuliner di Jakarta. Di pasar ini, Anda dapat menemukan berbagai macam makanan Tionghoa, seperti bakmi, nasi goreng, dan lumpia.

Selain Pasar Jatinegara, ada juga beberapa pusat pecinan lain di Jatinegara, seperti Pasar Cipinang Cempedak dan Gang Glodok.

Pemerintahan dan Kependudukan

Jatinegara merupakan salah satu kecamatan di Jakarta Timur. Kecamatan ini memiliki luas wilayah sekitar 11,2 kilometer persegi dan berpenduduk sekitar 250.000 jiwa.

Kecamatan Jatinegara terdiri dari 8 kelurahan, yaitu:

  • Bali Mester
  • Kampung Melayu
  • Bidaracina
  • Cipinang Cempedak
  • Rawa Bunga
  • Cipinang Besar Selatan
  • Cipinang Besar Utara
  • Jatinegara Kaum
Baca juga:  Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat peningkatan kasus positif COVID-19 sekitar 200 Kasus Per hari

Kecamatan Jatinegara dipimpin oleh seorang camat yang bertanggung jawab kepada wali kota Jakarta Timur.

Objek Wisata di Jatinegara

Jatinegara, Jakarta Timur, merupakan salah satu kecamatan yang memiliki banyak objek wisata. Objek wisata di Jatinegara beragam, mulai dari wisata sejarah, budaya, hingga kuliner.

Berikut adalah beberapa objek wisata di Jatinegara Jakarta Timur:

Taman Benyamin Sueb
  • Pasar Jatinegara

Pasar Jatinegara merupakan salah satu pasar tertua di Jakarta dan telah berdiri sejak tahun 1650. Pasar ini merupakan pusat perdagangan dan kuliner di Jatinegara. Di pasar ini, Anda dapat menemukan berbagai macam barang, mulai dari makanan, pakaian, hingga peralatan rumah tangga. Pasar Jatinegara juga merupakan salah satu pusat kuliner di Jakarta. Di pasar ini, Anda dapat menemukan berbagai macam makanan Tionghoa, seperti bakmi, nasi goreng, dan lumpia.

  • Taman Benyamin Sueb

Taman Benyamin Sueb merupakan taman kota yang terletak di Jatinegara. Taman ini dibangun untuk mengenang Benyamin Sueb, seorang aktor dan pelawak legendaris Indonesia. Di taman ini, terdapat patung Benyamin Sueb dan berbagai fasilitas umum, seperti area bermain anak, lapangan olahraga, dan panggung terbuka.

  • Jembatan Item

Jembatan Item merupakan jembatan yang terletak di Jatinegara. Jembatan ini memiliki sejarah panjang dan telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting di Indonesia. Jembatan Item juga merupakan salah satu ikon Jatinegara.

  • Wihara Bio Shia Djin Kong
Baca juga:  Skywalk Spark Senayan Park: Melihat Pesona Jakarta dari Ketinggian

Wihara Bio Shia Djin Kong merupakan wihara yang terletak di Jatinegara. Wihara ini merupakan salah satu tempat ibadah umat Buddha di Jakarta. Wihara ini memiliki arsitektur yang unik dan menarik.

  • Monumen Perjuangan Jatinegara

Monumen Perjuangan Jatinegara merupakan monumen yang terletak di Jatinegara. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah Belanda. Monumen ini memiliki desain yang unik dan menarik.

Selain objek wisata yang disebutkan di atas, masih banyak lagi objek wisata lain yang dapat Anda kunjungi di Jatinegara.

Berikut adalah beberapa objek wisata lain yang dapat Anda kunjungi:

  • Pasar Cipinang Cempedak
  • Gang Glodok
  • Bassura City Mall
  • Cityplaza Jatinegara
  • Mall Cipinang Indah

Jatinegara merupakan salah satu kecamatan yang memiliki banyak potensi wisata. Dengan berbagai objek wisata yang beragam, Jatinegara dapat menjadi tujuan wisata yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Potensi

Jatinegara memiliki banyak potensi, seperti:

  • Letaknya yang strategis, dekat dengan pusat kota Jakarta
  • Fasilitas umum yang memadai, seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan perkantoran
  • Keberadaan pecinan yang menjadi salah satu daya tarik wisata

Rekomendasi untuk Anda

Advertisement

Terkait

Terbaru