Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahun 2024 menuai beragam reaksi dari warga Jakarta. Rheyna, seorang warga berusia 26 tahun dari Jakarta Selatan, mengekspresikan ketidaksetujuannya terhadap rencana tersebut. Meskipun mengetahui adanya perencanaan tersebut, Rheyna merasa bahwa lebih baik pemerintah fokus pada pembenahan masalah yang ada daripada melakukan pemindahan.
“Kalau ada masalah, ya perbaiki, bukan ganti yang baru,” ungkapnya kepada Tempo pada Minggu, 31 Desember 2023.
Menurut Rheyna, Jakarta masih dihadapkan pada sejumlah masalah kritis seperti banjir, kemacetan, dan polusi udara. Alih-alih memindahkan ibu kota, ia berpendapat bahwa pembenahan masalah infrastruktur dan lingkungan di Jakarta perlu menjadi prioritas. Sarannya termasuk perbaikan saluran drainase, peningkatan transportasi umum, penerapan regulasi wajib naik transportasi umum, dan peningkatan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Pendapat Fadila: Tunda Pemindahan IKN, Proyek Belum Rampung
Fadila, seorang guru bahasa Inggris berusia 21 tahun dari Jakarta Timur, turut menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap pemindahan Ibu Kota Nusantara. Menurutnya, IKN sebagai proyek masih belum rampung sehingga pemindahan yang terlalu cepat dapat menimbulkan berbagai masalah baru.
“IKN kan belum rampung,” ujarnya dengan tegas.
Dalam pandangannya, lebih baik menunda pemindahan hingga proyek IKN selesai sepenuhnya agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dan masalah logistik baru. Fadila menyampaikan harapannya agar pemerintah mempertimbangkan kesiapan infrastruktur sebelum mengambil keputusan besar seperti ini.