Dalam sebuah keputusan yang diambil setelah mendapat perhatian dari Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang memutuskan untuk mengaktifkan kembali Feeder LRT Musi Emas, dengan target paling lambat beroperasi pada Rabu (10/1/2024).
Kadishub Kota Palembang, Aprizal Hasyim, memastikan bahwa Feeder LRT Musi Emas akan kembali melayani penumpang pada Rabu ini. Adanya keterlambatan sekitar satu minggu dalam operasional Feeder LRT ini dikarenakan evaluasi dari BPKP administrasi terkait kontrak dan peninjauan operasional selama tahun 2023.
“Keterlambatan terjadi karena adanya evaluasi dan peninjauan kontrak dari pihak ketiga dan pengelola,” ungkap Aprizal saat diwawancarai di ruang kerjanya, Minggu (7/1/2024).
Keterlambatan juga disebabkan oleh masukan dari masyarakat terkait penambahan rute Feeder LRT Musi Emas. Aprizal menjelaskan bahwa pihaknya telah mengakomodir masukan tersebut dengan menambahkan rute di dua koridor Feeder.
Untuk koridor 1 Asrama Haji-Talang Kelapa, akan ditambahkan rute perjalanan sepanjang 4 Km hingga mencapai perumahan Revari. Sementara itu, koridor 2 Sematang Borang-Asrama Haji akan ditambahkan 3 Km ke arah SLB ke Kebun Bunga hingga Auto 2000.
“Rute di dua koridor ini akan ditambah sesuai masukan, sehingga penumpang yang ada di rute tambahan ini bisa menikmati pelayanan Feeder LRT Musi Emas dengan mudah,” kata Aprizal.
Aprizal menegaskan bahwa pelayanan Feeder masih gratis hingga tahun 2024. Sebanyak 29 unit Feeder akan melayani di dua koridor pertama dan kedua. Harapannya, kembalinya pelayanan Feeder ini dapat membantu masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Pihak Dishub juga akan segera melakukan pembelian pelayanan di E-Katalog mulai Senin (8/1/2024) untuk memastikan kelancaran operasional. Pembelian ini dijanjikan akan selesai pada hari yang sama, sehingga pada Selasa atau paling lambat Rabu, Feeder LRT Musi Emas sudah mulai beroperasi.
Aprizal meminta maaf atas keterlambatan pelayanan Feeder dan menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian Pj Walikota Palembang Ratu Dewa untuk mempercepat pelaksanaan Feeder LRT sesuai dengan UU yang berlaku.
“Dalam pelaksanaan pelayanan masyarakat melalui Feeder ini, menggunakan dana APBD Palembang sebesar Rp 12,3 miliar. Oleh karena itu, kami harus hati-hati untuk mengevaluasi dan mereview agar pelaksanaan pada tahun 2024 ini tidak melanggar aturan,” tuturnya.
