Ikan Belida, dikenal pula sebagai ikan belido, telah lama menjadi rahasia dalam kuliner Palembang. Meskipun saat ini menjadi sulit untuk menemui Ikan Belida di Kota Palembang, harga yang tinggi dan kelangkaan pasokan telah berujung pedagang pempek Palembang untuk beralih menggunakan Ikan Gabus sebagai pengganti dalam pembuatan pempek, kerupuk, kemplang, dan produk kuliner khas lainnya.
Pada awalnya, Ikan Belida melimpah di sungai Musi dan menjadi sumber inspirasi utama Apek, tokoh sejarah yang memulai penjualan pempek di Palembang. Berbeda dengan ikan lain seperti lele dan nila yang dianggap kurang enak terutama digoreng, Apek menciptakan pempek sagu dan ikan menggunakan Ikan Belida.
Meskipun Ikan Belida sulit ditemukan dan digunakan sebagai bahan utama pempek, beberapa penjual kerupuk masih mempertahankan tradisi menggunakan Ikan Belida. Meskipun hal ini bisa membuat harga kerupuk lebih tinggi, rasa khas Ikan Belida memberikan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan produk menggunakan jenis ikan lain.
Seiring berjalannya waktu, transformasi dalam penggunaan bahan baku dari Ikan Belida ke Ikan Gabus mencerminkan adaptasi kuliner Palembang terhadap perubahan lingkungan dan pasar. Meskipun Ikan Belida masih dihormati dalam tradisi pembuatan kerupuk dan kemplang, keberlanjutan kuliner Palembang kini ditegakkan oleh Ikan Gabus sebagai pengganti yang lebih terjangkau dan mudah didapatkan.
Karena hal inilah Pemerintah Kota Palembang akhirnya membuat patung ikan belida di Pelaran Benteng Kuto Besak Palembang.
Patung Ikan Belida di BKB Palembang
Ikan Belida tidak hanya menjadi bagian dari kuliner Palembang, tetapi juga menjadi ikon kota. Sejarahnya yang erat terkait dengan pempek menciptakan citra Ikan Belida sebagai salah satu lambang khas Palembang.
Pemerintah Kota Palembang bahkan menghadirkan replika Ikan Belida/Belido berukuran besar di pelataran Benteng Kuto Besak sebagai salah satu simbol kota. Saat berkunjung ke Palembang, Anda akan melihat lampu hias kota yang membentuk siluet Ikan Belido, menciptakan suasana kota yang begitu terhubung dengan warisan kuliner lokal.
Pemilihan Ikan Belida sebagai simbol kota bukanlah keputusan yang diambil dengan ringan. Sejarah panjang Ikan Belida yang melibatkan peran penting dalam pembuatan pempek, kemplang, dan kerupuk Palembang telah menciptakan ikatan emosional dengan masyarakatnya. Ikan Belida bukan sekadar ikan, melainkan bagian dari cerita kuliner yang menjadi ciri khas Palembang.
Patung Ikan Belida menjadi ikon yang hidup dengan cerita panjang di setiap warung pempek, gerai kerupuk, dan dapur khas Palembang. Seiring berjalannya waktu, patung ini tetap menjadi pengingat akan akar budaya dan keberlanjutan dalam berkembangnya kuliner Palembang.