Laksan, sejenis makanan khas Palembang yang berakar kuat dalam sejarah dan kekayaan budaya, menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Dibuat dari pempek lenjer yang dipotong-potong dan disajikan bersama kuah santan berbumbu pedas, laksan menjadi pilihan favorit masyarakat Palembang yang tak hanya lezat, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai budaya yang membanggakan.
Asal Usul Laksan
Laksan, dalam perjalanannya menuju meja makan kita, membawa kisah panjang sejak zaman Kerajaan Sriwijaya. Pada masa tersebut, laksan tidak sekadar makanan, melainkan makanan eksklusif yang dinikmati oleh kalangan bangsawan. Keunikan laksan mencuat saat pedagang dari Tiongkok membawanya ke Palembang, mengawinkan sentuhan kuliner Tionghoa dengan cita rasa lokal yang khas.
Nama “laksan” sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu “la-san.” Dalam bahasa ini, “la” berarti ikan, “san” berarti tiga, dan “san” berarti gulungan. Hal ini merujuk pada pempek lenjer yang dipotong menjadi tiga bagian, menjadi ciri khas yang melekat pada laksan.
Proses Pembuatan Laksan
Seiring dengan perjalanan waktu, cara pembuatan laksan mengalami transformasi. Jika dahulu pempek lenjer dipotong secara manual, kini proses tersebut lebih modern dengan menggunakan mesin. Hasilnya, laksan yang lebih rapi dan terjamin kualitasnya. Kuah santan berbumbu pedas yang menyertai laksan juga mengalami inovasi, memberikan rasa yang semakin gurih dan memikat lidah.
Kelezatan dan Keterjangkauan Harga
Salah satu daya tarik utama laksan adalah kelezatannya yang diimbangi dengan keterjangkauan harga. Untuk satu porsi laksan, Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar 10 ribu rupiah. Harga yang terjangkau membuat laksan tidak hanya menjadi kuliner favorit lokal tetapi juga mengundang para wisatawan untuk mencicipinya tanpa khawatir menguras kantong.
Nilai-Nilai Budaya dalam Laksan
Laksan bukan sekadar santapan lezat; makanan ini juga mencerminkan kekayaan budaya Palembang. Beberapa nilai-nilai budaya yang terkandung dalam laksan antara lain:
1. Kearifan Lokal: Ikan tenggiri, bahan utama dalam laksan, adalah hasil laut yang melimpah di sekitar Palembang. Pemilihan bahan lokal ini menunjukkan kearifan lokal masyarakat Palembang dalam memanfaatkan sumber daya alam setempat.
2. Kebersamaan: Porsi besar laksan mengundang untuk dinikmati bersama-sama, menciptakan suasana kebersamaan dalam menikmati hidangan. Ini mencerminkan nilai kebersamaan masyarakat Palembang dalam menikmati makanan sebagai momen yang berharga.
3. Tradisi: Laksan bukan hanya makanan lezat; ia juga merupakan bagian dari tradisi masyarakat Palembang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Pengakuan laksan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia pada tahun 2021 menegaskan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi ini.
Tips Membuat Laksan yang Lezat
Jika Anda ingin mencoba membuat laksan di rumah, berikut beberapa tips yang dapat Anda ikuti:
1. Pilih Ikan Tenggiri Berkualitas: Pastikan ikan tenggiri yang Anda gunakan berkualitas baik untuk memperoleh cita rasa yang gurih.
2. Tambahkan Air Endapan Kapur Sirih: Untuk membuat laksan lebih kenyal, tambahkan sedikit air endapan kapur sirih ke dalam adonan.
3. Panaskan Cetakan dengan Api Sedang: Agar pempek lenjer matang sempurna, panaskan cetakan dengan api sedang.
4. Potong Pempek dengan Ukuran Sama: Potong-potong pempek lenjer dengan ukuran yang sama agar laksan terlihat lebih rapi.
5. Mendidihkan Kuah Santan: Pastikan kuah santan mendidih untuk memberikan rasa yang gurih pada laksan.
Variasi Laksan
Selain laksan dengan kuah santan, variasi lain dari hidangan ini dapat ditemui. Beberapa di antaranya melibatkan kuah kari, kuah gulai, atau kuah asam pedas. Laksan juga dapat disajikan dengan berbagai topping, seperti telur, ayam, atau sayuran, memberikan variasi yang menggoda selera.
Laksan sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Pada tahun 2021, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan laksan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. Pengakuan ini menjadi bentuk apresiasi terhadap nilai-nilai budaya yang terkandung dalam laksan dan dorongan untuk melestarikannya.
Mencicipi laksan bukan hanya soal menikmati hidangan lezat, tetapi juga tentang memahami sejarah, kekayaan budaya, dan tradisi yang melekat dalam setiap suapan. Sebagai salah satu kuliner khas Palembang yang meriah, laksan memperkaya pengalaman kuliner Anda dengan cita rasa yang tak terlupakan dan cerita yang mendalam.