Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berencana mengoperasikan penuh becak listrik di kawasan Malioboro mulai bulan Februari mendatang. Sebanyak 50 unit becak listrik akan dihibahkan kepada koperasi becak motor (bentor) dengan skema pertukaran satu becak listrik untuk dua bentor. Program ini diinisiasi sebagai salah satu langkah untuk menjaga Sumbu Filosofi yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia.
Becak listrik ini dilengkapi dengan fitur pedal assist, memungkinkan pengendara mengayuh pedal dengan ringan. Saat pengendara mengayuh pedal satu putaran, teknologi listrik pada becak ini akan aktif, dengan dinamo membantu menggerakkan roda. Diharapkan, fitur ini dapat memudahkan tukang becak dalam mengantarkan penumpang.
Plh Kepala Dinas Perhubungan DIY, Sumariyoto, menyatakan bahwa target mereka adalah menjalankan program ini pada bulan Februari. Proses hibah akan dilakukan kepada koperasi bentor yang sudah terbentuk, dan saat ini pihaknya menunggu penyusunan proposal dari koperasi tersebut. Setelahnya, Dinas Perhubungan DIY akan menyusun Peraturan Gubernur sebagai payung hukum kebijakan ini.
Sumariyoto optimistis bahwa program ini akan berjalan sesuai target, dan pada bulan Februari nanti, becak listrik akan dioperasionalkan perdana di kawasan Malioboro Jogja. Diketahui, produksi awal mencakup 50 unit becak, dan program tersebut akan lebih eksklusif dengan kolaborasi bersama pengelola hotel di zona sumbu filosofi.
Meskipun rencana konversi bentor ke becak listrik belum dikaji menyeluruh, harga becak listrik yang cukup mahal, di atas Rp35 juta, menjadi tantangan. Kemungkinan konversi secara menyeluruh bisa menjadi kenyataan jika harga dapat ditekan setengahnya. Desain becak listrik yang menggabungkan tradisi dengan fitur pedal assist juga diharapkan dapat lebih disukai oleh tukang becak.
Oyot menambahkan bahwa anggota koperasi bentor yang mendapatkan hibah becak listrik akan dipilih melalui metode penggalian, dengan satu becak listrik ditukar dengan dua bentor. Dengan langkah ini, secara bertahap bentor tidak akan lagi beroperasi di Malioboro. Hanya tiga koperasi yang berafiliasi dengan Dinas Perhubungan DIY yang akan menerima hibah.