Pembalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengeluarkan kritik tajam terhadap penerapan sesi sprint race dalam gelaran MotoGP 2023. Dalam pernyataannya, Quartararo menyatakan keinginannya agar sesi sprint race tidak diadakan setiap pekan.
Evaluasi yang dilakukan oleh Quartararo terhadap balapan sprint race dalam MotoGP 2023 menunjukkan pandangan kritisnya terhadap kebijakan penyelenggara. Menurut Quartararo, ajang MotoGP tidak perlu melangsungkan balapan sprint race secara rutin setiap akhir pekan. Dalam konteks ini, Quartararo memberikan referensi pada dunia Formula 1 yang hanya menyelenggarakan balapan sprint race pada enam seri terakhir musimnya.
“Saya rasa tidak perlu melakukan sprint race setiap akhir pekan,” tegas Quartararo dalam wawancara dengan Speedweek pada Kamis (28/12/2023). Menurutnya, musim ini terasa sulit dengan adanya sesi sprint race, dan ia melihat bahwa tidak perlu dilakukan setiap pekan. Quartararo juga menyoroti dampak negatif dari sesi sprint race, terutama dalam hal cedera pembalap.
“Ini (banyak pembalap cedera) bukan suatu kebetulan. Itu adalah masalah besar,” tambahnya. Quartararo memandang olahraga ini sudah cukup berbahaya, dan sebagai seorang pembalap, ia meyakinkan bahwa terkadang pembalap lebih lelah saat sprint dibandingkan dengan balapan Grand Prix. Secara fisik, tantangan semakin meningkat, dan menurutnya, sesi sprint race tidak diperlukan setiap Grand Prix.
Pembalap yang meraih gelar juara MotoGP 2021 ini menyampaikan harapannya agar suaranya didengar oleh pihak penyelenggara MotoGP. Quartararo bersikeras bahwa balapan sprint race bukanlah sesi yang diperlukan bagi para pembalap. Meskipun menyadari bahwa dirinya tidak bisa mengatur segalanya dan tidak mengetahui pandangan seluruh pembalap, Quartararo secara pribadi meyakini bahwa sesi sprint race bukanlah cara yang tepat.
Sebagai informasi, penyelenggara MotoGP memperkenalkan sesi balapan sprint race pada musim 2023. Sesi ini diadakan sebelum balapan utama, memungkinkan pembalap untuk mencuri poin tambahan meskipun tidak sebesar pada balapan utama. Meskipun mendapat kritik, sesi ini tetap diterapkan oleh penyelenggara karena berhasil menyedot perhatian lebih banyak penonton. Namun, tidak dapat diabaikan bahwa banyak pembalap yang mengalami cedera dan kelelahan akibat sesi sprint race ini.
