Inter Milan tengah berada dalam sorotan setelah gelandang andalannya, Hakan Calhanoglu, menolak tawaran untuk bermain di Arab Saudi, meskipun klub telah mengajukan penawaran yang menggiurkan. Pemain asal Turki ini bukan hanya menjadi elemen kunci bagi Inter musim ini, tetapi juga telah menjadi bagian penting dari skuat yang diasuh oleh Simone Inzaghi sejak musim lalu. Calhanoglu berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang tengah terpercaya di Eropa.
Al Hilal, klub peminat Calhanoglu, bukanlah klub sembarangan. Mereka bukan hanya sekadar mengejar nama besar, tetapi mereka juga menyadari kualitas dan potensi yang dimiliki pemain asal Turki ini.
Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport, pada musim panas lalu, klub dari Arab Saudi mengajukan tawaran yang sangat mahal kepada Calhanoglu. Pada bulan Agustus, Al Hilal menyampaikan minatnya kepada pemain Turki tersebut, dan dalam beberapa pekan terakhir, mereka kembali mengajukan tawaran dengan harapan bisa mendapatkan jasanya.
Tawaran yang diajukan terbuka dan akan tetap berlaku hingga musim panas. Klub menawarkan kontrak berdurasi empat tahun kepada Calhanoglu dengan nilai €18 juta per musim, namun keputusan sang pemain sangat jelas. Ia menolak tawaran tersebut, sebagaimana yang dilakukannya pada musim panas sebelumnya, dan menunjukkan keinginannya untuk tetap setia pada Inter Milan.
Keputusan Calhanoglu
Keputusan Calhanoglu menolak tawaran dari Saudi Arabia bukanlah keputusan yang diambil secara gegabah. Pemain yang memiliki peran vital di lini tengah Inter ini menunjukkan keberaniannya untuk tetap setia pada klubnya. Bukan hanya sekadar uang, tetapi lebih pada komitmen dan loyalitas terhadap tim yang telah mempercayainya.
Sejak musim lalu, Calhanoglu telah menjadi sosok yang tak tergantikan dalam skema permainan Inzaghi. Keputusannya untuk menolak tawaran tersebut mencerminkan dedikasi tinggi terhadap warna biru-hitam Inter. Ini juga merupakan sinyal kuat bagi penggemar bahwa pemain tidak hanya melihat sepak bola sebagai karier profesional, tetapi juga sebagai ikatan emosional yang kuat dengan klub.